BOOKING TIKET PESAWAT

Melakukan lompatan

Melakukan lompatan. Info sangat penting tentang Melakukan lompatan. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Melakukan lompatan

Dan pada tahun 1799, istri Garnerin (Jeanne-Genevieve Garnerin) menjadi wanita pertama yang berhasil melakukan aksi terjun payung. Terjun payung yang dilakukan oleh Garnerin masih menggunakan keranjang sebagai tempat duduk pengendara parasut. Parasutnya pun masih menggunakan kerangka sehingga disebut dengan istilah parasut kaku (Vented Parachute). Orang yang pertama kali berhasil membuat parasut tanpa kerangka yang selanjutnya dikenal sebagai parasut lemas (Limp Parachute) adalah Tom Baldwin dari Amerika pada tahun 1897. Dan pada tahun 1919, Leslie Irvin yang juga berasal dari Amerika yang pertama kali berhasil membuat parasut yang dapat dikendalikan. Untuk selanjutnya terjun dari ketinggian di udara dengan menggunakan parasut banyak dilibatkan pada operasi militer. Setelah mengalami banyak hambatan, akhirnya pada tahun 1950 terjun payung diakui dunia sebagai salah satu cabang olah-raga yang juga menjadi sarana rekreasi. Sedangkan kejuaraan dunia olah-raga terjun payung yang pertama kali diadakan di Yugoslavia pada tahun 1951. Cabang olah-raga yang satu ini terus menyebar keseluruh dunia dan menjadi hobby yang sangat menantang. Parasut pun dikembangkan dengan spesifikasi dan fungsi yang makin canggih. Roket sudah sejak lama dibuat dan digunakan oleh manusia. Menurut beberapa catatan menuliskan bahwa orang China telah menyertakan pemakaian roket dalam ritual agama dan sebagai pertunjukan hiburan pada sekitar 300 tahun sebelum masehi. Roket pada waktu itu kegunaannya sama seperti mainan petasan yang sering kita lihat pada saat menjelang atau sesudah hari raya. Bahan bakar yang digunakan pada roket buatan orang China pada waktu itu berupa bubuk mesiu. Hampir mirip seperti yang digunakan oleh petasan jaman sekarang itu. Kemudian pada tahun 1232 masehi, roket mulai digunakan dalam perang atau pertempuran pada saat penyerbuan dan pengepungan tentara Mongol pada kota Kai Feng Fu. Roket yang digunakan dalam pertempuran saat itu masih berukuran kecil. Diantaranya ada yang disebut dengan nama panah api. Pada abad 13 hingga 19 masehi roket masih belum mengalami perkembangan yang berarti. Meskipun sudah makin banyak digunakan orang, umumnya dalam perang. Roket masih menggunakan bahan bakar yang terbuat dari bubuk mesiu. Tapi telah ditemukan beberapa catatan tentang percobaan pembuatan roket antara abad 13 sampai 15. Salah satunya adalah catatan yang dibuat oleh Joanes de Fontana dari Italia. Menurut catatan itu beliau pernah berusaha merancang torpedo yang dilengkapi dengan roket untuk menyerang kapal laut. Beberapa cerita tentang perjalanan ruang angkasa juga sudah ditulis orang pada kurun sebelum abad 20.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger